Pengaruh Buruk Tayangan TV

image Siaran televisi mempunyai dampak sangat besar dalam kehidupan manusia. Sering kali apa yang ditayangkan dalam kotak ajaib itu memancing hasrat penonton untuk ikut melakukannya. Simak saja bagaimana siaran televisi mampu membentuk budaya massa di berbagai belahan dunia.

Irlandia
Gara-gara serial Sex and the City, sekarang penduduk di sana lebih menggemari minum vodka ketimbang whiskey.

Brasil
Saat ini terjadi penurunan angka kelahiran di negara pengekspor telenovela ini. Data statistik menunjukkan, angka kelahiran di negara ini turun menjadi 2,3 anak per wanita dari angka sebelumnya, 6,3. Konon, penurunan tersebut terjadi karena kebanyakan cerita telenovela menampilkan sosok keluarga kecil.

Israel
Serial In Treatment yang ditayangkan di HBO menyebabkan tren baru di negara ini: mengikuti sesi terapi.

Amerika Serikat
Penduduk AS yang sering menonton tayangan tentang operasi plastik ditengarai tertarik untuk melakukan hal yang sama.

China
Media lokal di sana menyebutkan, serial Friends membuat orang-orang muda di China meniru gaya hidup para tokoh dalam serial terkenal itu. Salah satunya dengan menempati apartemen berdekatan dengan teman-temannya.

Butan
Pemerintah di negara yang memiliki slogan Gross National Happiness ini melarang siaran MTV dan World Wrestling Entertainment karena alasan meningkatnya tindakan kekerasan di kalangan anak-anak.

Indonesia
Hasil penelitian LIPI menyebutkan, dampak tayangan pornografi di televisi menyebabkan meningkatnya kasus kehamilan tidak dikehendaki di kalangan remaja, kekerasan seksual, bahkan aborsi. Demikian juga dampak tayangan berbau kekerasan. Salah satunya adalah maraknya aksi para bocah polos yang meniru gerakan para pegulat smackdown beberapa waktu lalu.

Tips Memilih Sekolah Buat Si Buah Hati


CIMG3308 Banyak pilihan sekolah yang ada saat ini mulai dari sekolah milik negeri, sekolah berbasis agama, sekolah internasional atau sekolah dengan pola khusus seperti sekolah alam.Tapi Anda harus cermat untuk memilih sekolah mana yang bagus untuk si kecil, karena sekolah juga menentukan masa depan dan perilakunya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sekolah TK/PAUD dan SD yang baik untuk anak. Yang terpenting kata pakar dan praktisi pendidikan anak Arif Rachman, dalam sekolah tersebut terdapat sentral bermain anak untuk mengembangkan 5 hal penting, yaitu spiritual, emosional, jasmani, intelektual, dan sosialnya, yang dikemas dalam kegiatan belajar mengajarnya.

Dalam memilih sekolah sebaiknya pilihlah sekolah yang tertib, teratur dan bersih, karena lingkungan sekitar sekolah juga mempengaruhi proses belajar mengajar anak-anak.
Lingkungan yang tidak kondusif bisa merusak konsentrasi anak ketika sedang belajar. Serta pastikan bahwa sekolah tersebut mempunyai visi dan misi yang tidak melanggar Undang-Undang Pendidikan.
Selain lingkungan serta visi dan misi sekolah tersebut, hal yang penting untuk diperhatikan adalah guru-guru dari sekolah tersebut.
"Untuk guru TK atau PAUD sebaiknya telah mendapatkan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sedangkan untuk sekolah dasar sebaiknya memiliki pendidikan minimal S1 dan untuk guru kelas 1,2, dan 3 yang mengajar semua mata pelajaran sebaiknya juga mendapatkan pendidikan PAUD," ujar Arif .

Beberapa tips memilih sekolah yang baik untuk anak:
  • Untuk memilih sekolah dasar bisa dilihat dari output yang dihasilkan. Seperti berapa banyak lulusan sekolah dasar tersebut yang bisa masuk ke SMP unggulan. Karena banyaknya lulusan yang bisa masuk sekolah unggulan berarti sekolah tersebut mempunyai sistem pembelajaran yang bagus.
  • Untuk memilih TK/PAUD pilihlah TK / PAUD yang mempunyai sistem belajar yang baik dalam hal belajar menulis, membaca dan sosial.
  • Sebelum masuk SD sebaiknya memasukkan anak anda ke PAUD. Karena di PAUD anak Anda bisa belajar bersosialisasi dengan teman-temannya, diajarkan bernyanyi, menulis dan membaca. Dan PAUD memberikan kegiatan yang positif untuk anak.
  • Anak-anak SD sebaiknya diberikan kegiatan intra, ekstra dan co-kurikuler yang seimbang, sehingga didapatkan kemampuan intelektual dan sosial yang seimbang.
  • Sedangkan untuk PAUD pilihlah PAUD dengan metode bermain sambil belajar dibandingkan dengan program belajar secara klasik.
"Untuk memilih sekolah TK dan SD, pilihlah sekolah yang memiliki integritas, kualitas dan metode yang bagus bukan karena megahnya gedung, mewahnya fasilitas atau nama besar/terkenal si empunya yayasan. lebih baik sekolah yang sederhana tapi memenuhi standar kualitas pengajaran daripada sekolah mewah tetapi kualitasnya diragukan," jelas Arif.

Yang tak kalah penting dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru di sekolah dengan orang tua dirumah dan juga dengan pengasuhnya. Tujuannya agar apa yang sudah diajarkan di sekolah bisa tetap dilanjutkan dirumah, sehingga anak bisa memiliki intelektual, emosional, spiritual, jasmani dan sosial yang bagus.
Keberhasilan anak dalam belajar tidak semata-mata peran gurunya disekolah, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah lingkungan dan orang tua mendidiknya di rumah.

Pentingnya PAUD

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan. Kebanyakan anak-anak Indonesia dalam memulai proses masuk ke lembaga pendidikan, mengabaikan pendidikan pada anak usia dini. Padahal, untuk membiasakan diri dan mengembangkan pola pikir anak, pendidikan sejak dini utlak diperlukan. Saat ini, emang sudah ada kedasaran ke arah sana. Namun, dengan luas dan jumlah penduduk Indonesia yang besar, lemabag pendididkan anak usia dini masih bersifat seadanya dan banyak yang belum memenuhi kriteria pendidikan anak usia dini. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat PAUD, 2004).

Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan panduan stimulasi dalam program Bina Keluarga Balita (BKB) sejak tahun 1980, namun implementasinya belum memasyarakat.

Hasil penelitian Herawati (2002) di Bogor menemukan bahwa dari 265 keluarga yang diteliti, hanya terdapat 15% yang mengetahui program BKB. Faktor penentu lain dari kurang memasyarakatnya program BKB adalah rendahnya tingkat partisipasi orang tua. Kemudian pada tahun 2001, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda mengeluarkan program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Namun keberadaan program tersebut sampai saat ini belum menjangkau tingkat pedesaan secara merata, sehingga belum dapat diakses langsung oleh masyarakat. Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan "usia emas" bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya. Kesadaran akan pentingnya PAUD cukup tinggi di negara maju, sedangkan di Indonesia baru berlangsung pada 10 tahun yang lalu, dan hingga pada saat ini belum banyak disadari masyarakat begitu juga praktisi pendidikan.

Saat ini pengembangan PAUD di Indonesia telah menimbulkan dilema, upaya untuk dapat memberikan pelayanan PAUD kepada setiap anak yang ada di Indonesia, akan tetapi banyak hal yang tidak dapat dipenuhi dengan semestinya. Dan ini bisa menyebabkan perkembangan anak yang tidak optimal sesuai dengan keinginan yang dituju, malah akan lebih membahayakan bila tidak ditangani secara cepat dan tepat karena semua ini berhubungan persiapan segenap potensi yang ada guna dapat membangun seorang insan manusia dalam mengarungi kehidupannya kelak.